Kamis, 23 Maret 2017

NHW#9 Bunda sebagai Agen perubahan

Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :
*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.

====================================================================
baca review nhw 8, kayanya mesti diubah nih (masih PR). baca materi dan nhw 9.. 
hmm mikir mikir mikir.. 

saya cerita aja deh.. 

dulu, saya kuliah di jurusan Kriya Tekstil. Saya seneng bikin bikin karya terutama menggunakan kain.. 
Setelah lulus kuliah, saya pingin punya brand fashion sendiri. Harus nyari tempat jait kan? 
Disaat yang sama, Ibu saya dapet orderan bikin baju dengan jumlah yg cukup besar. Nah, sama nih harus nyari tempat jait juga..

Sambil nyari tempat jait disekitaran rumah, akhirnya kita jadi nemuin beberapa permasalahan di masyarakat: 
1. Pabrik besar biasanya menerima penjahit muda, Ibu-ibu yg sudah berumur (30 taun keatas) rawan diganti dengan karyawan yg lebih muda atau laki2 yg siap lembur
2. Gaji penjahit sangat kecil, ga sebanding dengan harga-harga baju yg dijual di mall2 
3. (ini yg paling sedih) Ada kasus ibu yg mesti kerja di pabrik, anaknya dia titip di saudaranya, tapi malah kena kasus asusila *nangis banget

Akhirnya singkat cerita, jadilah kita bikin konveksi sendiri. Pekerjanya sebagian besar Ibu-ibu, yang tempat tinggalnya ga jauh dr konveksi. Buat ibu-ibu yg anaknya masih kecil, kita kasih pinjam mesin jahit u/ ditaro di rumahnya. Biasanya dibuat kelompok kecil 3 orang yg rumahnya berdekatan. Selain penjahit, dibutuhkan juga sdm u/ buang benang, memasang aplikasi, dll. Pekerjaan ini juga disebar di sekitaran konveksi dengan membentuk kelompok kecil ibu-ibu.

Untuk menjalankan bisnis ini, dibutuhkan beberapa skill seperti komunikasi, negosiasi, leadership, (dan lain lain) yang sebenarnya setelah di cek di temubakat.com justru bukan kekuatan saya hahahaha.. 
Alhamdulillahnya, sekarang konveksi ini dipegang full oleh suami, dan saya lagi fokus sama Dalil dulu. Sesekali saya bantu di bagian administrasinya.
(ngomongin brand, akhirnya saya vakum kan dulu sampai waktu yg tidak ditentukan, karna keteteran :D) 

Konveksi udah dipegang suami, nah kamu apa dong fi?
setelah sampai di nhw 9 ini akhirnya saya baru sadar, hal yang ga bisa saya lepas walaupun ada Dalil adalah berjualan online. Walaupun saat ini saya ga jual produk sendiri, tapi saya jual produk orang lain.
Kalo dipikir-pikir lebih lanjut lagi, selama ini saya lebih banyak ikut seminar tentang bisnis, marketing online, dan sejenisnya. Kesempatan yang datang pun lebih banyak di bidang ini.

Saya coba bikin bagannya : 




***Daaan,, setelah sampai di NHW 9 ini, kayanya saya harus mengulang dari NHW 1!! 



Rabu, 22 Maret 2017

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN


*BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN*
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
*“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”*
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
*“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”*
Kita harus paham *JALAN HIDUP* kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai *CARA MENUJU SUKSES*.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi *CHANGEMAKER FAMILY*.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Maka gunakan pola _kaizen_( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.
*START FROM THE EMPHATY*
Inilah kuncinya.
_Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga_.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
_Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat_
KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu _bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya_.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.
Salam
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_
_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty, 2010_
_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016_

Kamis, 16 Maret 2017

NHW#8 Misi Hidup dan Produktivitas

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS
a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7) 
    Menulis jurnal Dalil

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
    Menjadi Ibu yang faham perkembangan anaknya, faham pola tumbuhnya dan bisa memenuhi   
    kebutuhan uniknya

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
    - mempelajari fase tumbuh kembang anak
    - mempelajari pendidikan berbasis fitrah
    - mengamati perkembangan Dalil, menulisnya di buku khusus dan post di instagram
    - memberi stimulus kepada Dalil sesuai tahapan perkembangannya

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
    - memiliki catatan mengenai perkembangan Dalil, sehingga nantinya lebih mudah untuk memahami
      keunikan Dalil dan Insya Allah dapat memfasilitasinya
   - memiliki anak-anak yang faham akan misi spesifik hidupnya 
   - memiliki keluarga yang dapat memberikan manfaat untuk lingkungannya

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
    Menjadi hamba Allah yang terus berupaya meningkatkan kualitas ibadah, menjadi wanita yang 
    dapat menyebarkan manfaat, menjadi partner yang baik bagi suami, menjadi  Ibu yang profesional 
    bagi anak-anak.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)

   - sudah berlatih 10.000 jam menjadi Ibu yang profesional
   - dapat membuat kurikulum bagi masing-masing anak 
   - menjadi teman yang dipercaya Dalil (dan adiknya)
   
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
   - Menguasai ilmu seputar Bunda Sayang
   - Memahami pendidikan berbasis fitrah
   
Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

*MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*
Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.
Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.
*_Be Professional, Rejeki will Follow_*
Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.
“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa rejeki setiap orang itu sudah pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.
*_Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang_*
Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.
Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).
Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA dan SUKA tanpa pikir panjang, karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.
Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :
a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.
c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.
Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)
Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :
a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.
Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.
Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
_Sumber bacaan_:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2017_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

Kamis, 09 Maret 2017

NHW#7 Tahapan Menuju Bunda Produktif


"Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang"

Sukaa banget sama kalimat diatas. Setelah selesai  materi Bunda Sayang dan Bunda Cekatan (yang dalam kenyataannya sih saya masih belajar di tahap ini), sekarang berlanjut materi Bunda Produktif. 
mengutip materi lagi  :
Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR"

Nah, disini kita dibantu untuk menemukan kekuatan diri kita dgn aplikasi temubakat.com
yang hasilnya:


SABILA N AFIFI, anda adalah orang yang suka dengan angka dan data , anda kurang yakin akan sesuatu yang sifatnya intuitif kecuali kalau anda juga punya bakat lainnya yang intuitif , dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih , selain memiliki sifat analitis juga banyak idea , senang mengkomunikasi ideanya , suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur , senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain , pekerja keras, fokus, perfeksionis dalam hal hasil, teliti , suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain.


Saya bacakan hasilnya ke suami, katanya, ko kurang pas ya. hahaha. Padahal menurut saya kayanya iya ko, mungkin si potensi kekuatan ini kurang diasah aja. :D

Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
- Menemani dan membuat aktivitas untuk Dalil (tapi masih harus banyak belajar juga sih)
- Menulis "jurnal Dalil" dengan bahasa yang santai
- Membuat tools bermain untuk Dalil
- Membuat laporan dan merencanakan keuangan keluarga
- Membaca buku 
- Diskusi dengan suami

Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA
- membuat makanan manis
- berkomunitas
- berjualan

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA
- melakukan pekerjaan domestik 
- olahraga

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA
- berbicara di depan umum (tapi tapi ini sih mau gamau harus belajar terus belajar)
- memasak makanan utama




REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*
Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan” dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.
*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "
Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.
Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.
Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.
Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”
*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*
Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah
*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*
Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.
“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "
Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.
Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.
Maka
*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*
Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.
Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.
*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*
Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,
1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.
*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*
Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).
Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.
Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,
Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
_Sumber bacaan_:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

Kamis, 02 Maret 2017

NHW#6 Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal

BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL
Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.
Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita Merasa Sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :
1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

3 aktivitas yang paling penting:
- ibadah
  Sedang mengusahakan konsisten untuk ibadah2 rutin yang sudah dijalani, dan menambah ibadah-  ibadah sunnah lainnya
- Menemani Dalil
  Saat ini saya sedang fokus dengan MPASI Dalil, masih membiasakan diri dengan mengatur menu    dan lama memasak, Bukan berarti hal lain jadi terabaikan ya fi!
- Belajar ilmu parenting dan diskusi dengan suami
  Belajar bisa dari buku, group, kelas online 

3 aktivitas yang paling tidak penting:
- tidur setelah subuh
  Kadang-kadang Dalil minta menyusu saat subuh, dan membiarkan diri ikut tertidur. Hal ini harus    diubah karena pasti mengubah jadwal seharian. Terutama jadwal makan Dalil -.-
- main game 
  huhu, iya saya masih seneng main game, ceritanya refreshing, tapi kadang ga liat-liat waktu.
- sosmed/ browsing yg bukan prioritas
   PR banget nih!

2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
 Alhamdulillah sejauh ini waktunya masih lebih banyak dipakai untuk beraktivitas bersama Dalil. Tapiiii...yang  masih PR adalah membuat jam bergadget. Selama ini dengan alasan rehat, buka hp, buka sosmed..keterusan deh sampai Dalil bangun (biasanya Dalil tidur siang 30 menit). Padahal waktunya bisa dimanfaatkan untuk membaca buku atau aktfitas yang lebih berguna. 

3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Insya Allah

4.4⃣44. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)


04.00-05.30 Bangun, sholat, mengaji
05.30-08.00 Memasak, sarapan, menyuapi dan memandikan  anak

5.55⃣5Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Insya Allah

6.6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

Aktivitas Dinamis dari jam 08.00-20.00

Sampai saat ini pola tidur siang Dalil masih belum teratur, seringnya bangun 2 jam, tidur 30 menit. Kadang-kadang berubah bangun atau tidur lebih lama. Ketika Dalil bangun, diisi dengan menstimulus tumbuh kembangnya. Ketika Dalil tidur diisi dengan membaca buku mengenai pendidikan anak,atau menyiapkan tools bermain Dalil.

20.00-22.00 waktu bersama suami atau bisa diisi dengan mengerjakan aktivitas rutin yang belum selesai
22.00 tidur

7.7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Mudah-mudahan bisa konsisten