Jumat, 10 Februari 2017

NHW #3 - Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Materi ke 3 matrikulasi IIP ini mengingatkan saya akan khutbah nikah yang disampaikan Ust. Tate di pernikahan saya, bahwa keluarga adalah basis sosial terkecil untuk membangun peradaban.

"Keberhasilan kita di masyarakat ditentukan oleh apa yang terjadi di rumah masing-masing. karena kata Rasulullah SAW manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain. Berarti keluarga yang baik adalah keluarga yang paling bermanfaat untuk orang lain. Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang paling memberikan manfaat banyak untuk masyarakat lain, dan bangsa yang baik adalah bangsa yang mampu memproduk kebaikan untuk dirasakan oleh bangsa-bangsa yang lain"

Tugas-tugas dari  IIP, walaupun judulnya tugas, tapi justru sangat membantu saya (dan juga suami) dalam  menjalankan visi misi pernikahan kami. Seringkali  saya dan suami hanya terjebak dalam wacana, dan tugas-tugas ini membimbing kami selangkah demi selangkah untuk merealisasikannya.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Alhamdulillah, Saya termasuk orang yang beruntung karena suami saya bekerja dari rumah. Jadi hampir 24 jam kita selalu bertemu. Ketika membaca tugas ini, saya pikir ini adalah tugas yang gampang, karena kami terbiasa berkomunikasi secara terbuka. Ternyata membuat surat semacam ini, membutuhkan 2 malam untuk berfikir ulang! Surat cinta ini juga memberikan suasana baru di tengah rutinitas kami :)

sepotong surat balasan suami, teman baik yang akhirnya jadi teman hidup :D

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Dalil saat ini masih berusia 5,5 bulan, tentunya saya masih belum bisa dengan jelas membaca potensi kekuatannya. 
Sejauh ini yang saya amati:
- Ramah kepada orang lain, mudah tersenyum
- Tersenyum  lebih lebar ketika saya membawanya keluar rumah
Bisa berlama-lama memandang pohon  dan kolam ikan
- Tertarik dengan suara-suara, bisa dialihkan perhatiannya dengan menyanyi atau membuat suara-suara.             
  Memperhatikan ketika tantenya sedang bermain  alat musik
- Sudah babbling baba baba dan bubu bubu, terkadang terdengar Ibu (atau itu hanya keinginan saya saja hehe)

Insya  Allah saya akan terus memantau potensi kekuatan Dalil, dan mengarahkan sesuai fitrahnya. 
-     
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
- Saya dilahirkan di keluarga yang  agamis, hal ini bisa ditularkan di dalam keluarga kami, khususnya dalam mendidik anak
- Saya yakin akan apa yang saya tau; hal itu menjadi bahan pertimbangan utama u/ suami dalam memutuskan sesuatu
- teliti,
- serius dan fokus ketika belajar sesuatu, (prnya untuk mempertahankan  keinginan belajar dan menghilangkan kebosanan)
Saya dan suami memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga menjadikan kepribadian yang berbeda pula. Tetapi justru, kita saling melengkapi dan menyeimbangi satu sama lain. Sehingga punya tujuan dan harapan yang sama dalam membina keluarga, salah satunya adalah mendidik anak dengan baik.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
SAAT INI TINGGAL DI:

Baleendah
Di sebuah komplek perumahan sederhana namun cukup luas.
Di sekitarnya juga ada perkampungan , dimana tempat usaha kami berada 


TANTANGAN DI DEPAN:

- kesulitan berbaur karena perbedaan umur yang cukup jauh dengan keluarga2 yang ada di sekitar, ditambah latar belakang pendidikan dan pergaulan yang berbeda.

- dengan tetangga di tempat usaha, kesulitan berbaur dikarenakan bahasa. hal ini agak menghambat jika ingin melakukan program2 sosial tertentu


MENGAPA KELUARGA SAYA DIHADIRKAN DI SINI:

- karena bisnis keluarga, ini adalah kesempatan kami untuk belajar berbisnis dengan serius, ditambah juga sebagai penghasilan kami.

- bisnis keluarga kami banyak menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar terutama di daerah perkampungan

- kami bervisi untuk bisa semakin banyak menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar tempat usaha kami agar mereka lebih berdaya dan bisa mendapatkan penghasilan yang layak

- kunci kontribusi kami kepada lingkungan kami saat ini adalah bisnis kami, sehingga sederhananya dengan kami memajukan bisnis ini maka kami akan juga memajukan penduduk sekitar

- kedepannya kami berencana untuk lebih berkontribusi lagi secara sosial, yaitu dengan membuat program edukasi kepada karyawan dan penduduk sekitar mulai dari edukasi mengenai agama Islam, edukasi kekaryaan, edukasi tentang keluarga, dan berbagai program edukasi lainnya yang bisa membangun masyarakat sekitar kami untuk bisa lebih maju dan berdaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar